Bab 874
“Kenapa?” tanya Direktur Toni dengan menggebu–gebu, “Apa karena keluarga Hilton memegang kelemahanmu?”
“Aku adalah pemegang saham terbesar di perusahaan ini. Turuti saja perkataanku.”
Daniel menjawab dengan acuh tak acuh, lalu menutup telepon itu.
Ia dapat membayangkan, Direktur Toni yang berada di sebrang telepon pasti sedang marah besar....
“Sudah ada kabar dari rumah sakit.” Thomas melapor dengan suara kecil, “Satu tulang rusuk Linda patah, kaki sebelah kanan patah dan luka–luka kecil. Tidak ada masalah serius, sekarang sedang dirawat di rumah sakit.”
“Cari orang dan minta orang itu bocorkan kejadian hari ini padanya.” perintah Daniel.
“Baik.”
Thomas dan Ryan baru paham maksud Daniel.
“Sekarang ke rumah keluarga Hilton.” perintah Daniel.
“Baik.” Ryan menganggukkan kepala, “Apa perlu beri kabar pada mereka dulu?”
“Tidak perlu, langsung ke sana.”
“Baik.”
Vila keluarga Hilton sangat dekat dengan vila gaya Tiongkok milik Tuan Besar Wallance. Dulu, demi mendekati Tuan besar, Jonson sengaja membeli rumah dalam satu area.
Udara di sini bersih dan lingkungannya tenang.
Bagaikan sebuah surga, sangat cocok untuk hidup tua. =
= =
= =
=
=
“Baik.”
Dua orang berdiri dan berjalan menuju ruang kerja. Pelayan sudah menyiapkan alkohol terbaik dan menuangkannya untuk Daniel, lalu ia mundur.
Daniel menggoyang–goyangkan gelas alkoholnya sambil melihat jam tangan, “Aku masih punya waktu dua puluh menit!”
“Oh, benar, Daniel kamu banyak kerjaan, dapat meluangkan waktu kemari saja sudah sangat cukup.” Jonson langsung panik dalam seketika, “Kita persingkal pembicaraan saja.”
“Iya.“ Daniel menyesap alkoholnya, menunggunya berbicara.
“Sebenarnya aku tidak ada hal lain. Hanya ingin bertanya, apa rencanamu...” Jonson berbicara dengan penuh arti,“...dengan Victoria?”
“Rencana?” Daniel bingung, “Victoria tidak bilang padamu? Aku dan dia hanya teman baik. Hal yang diberitakan itu tidak benar.”
“Ia bilang padaku, malam itu kalian minum terlalu banyak...“Jonson berbicara dengan serius, “Meskipun tidak terjadi apa–apa, tapi berita itu sudah tersebar. Ini akan sangat mempengaruhi reputasinya, selain itu perasaannya lulus padamu. Aku berharap...”
“Sekarang ini zaman apa?” Daniel incnyola ucapannya, “Walaupun kami sungguh tidur bersama, itu pun atas keinginan kami berdua. Tapi ini, kita tidak melakukan apa–apa, sudah memintaku bertanggung jawab?”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar