Bab 767
“Jangan takut, ada Kakek buyut di sini, tidak ada yang bisa menyakiti kalian.” Tuan besar buru buru meyakinkan mereka, “Kalau begitu, Andi, kamu antarkan Carlos kembali, dan yang lainnya Ictap di sini untuk melindungi Carles dan Carla, kalian tidak bolch beranjak sedikitpun. kalian mengerti?”
“Baik.”
“Jarak dari sini ke rumah tidak jauh, seharusnya tidak akan ada masalah.” Tuan besar masih sedikit khawatir dan memerintahkan, “Hati–hati di jalan, antar Tuan muda pulang dengan selamat.”
“Jangan khawatir!”
Mobil berhenti dan berpisah menjadi dua kelompok.
Pengawal, Andi, mengantar Carles kembali ke rumah sendirian dengan mengendarai Maybach, sementara yang lain mengantar Carles dan Carla ke sekolah.
Sebelum pergi, Carles berkata kepada Carlos, “Carlos, pulanglah dan istirahatah dengan baik.”
“Oke, terima kasih Carles.”
Carlos menatap Carles dalam–dalamn, Carles tahu bahwa Carlos pasti sedang merencanakan sesuatu dan sengaja membantunya.
Berhati–hatilah saat berkendara.”
Tuan besar menunggu mobil Andi pergi, lalu mengalihkan pandangannya dan menginstruksikan untuk mulai melaju kembali.
Di dalam mobil, Carles mengerutkan kening dan menatap ke luar jendela, seolah sedang merencanakan sesuatu.
Ketika mobil hendak melewati persimpangan, dia tiba–tiba dia memegang perutnya dan berteriak: “Aduh, perutku sakit..
“Tuan muda, ada apa denganmu?” Andi buru–buru bertanya, “Bertahanlah, sebentar lagi kita sampai rumah.”
“Perutku sangat sakit, aku tidak tahan lagi, berhenti sekarang.” Carlos berteriak kesakitan, “Aku ingin buang air besar.”
“Hah? Di sini?”
Andi melihat sekeliling, hutan belantara di mana–mana dan tidak ada toilet, tapi berpikir bahwa Carlos masih anak–anak dan tidak ada orang di sana, dia tidak inemikirkan hal lainnya.
“Baiklah.”
Andi memarkir mobilnya di pinggir jalan, dekat dengan pohon–pohon, untuk mencegah Carlos
terguling dari tebing secara tidak sengaja.
Carlos turun dari mobil dengan tas sekolah kecil di punggungnya, dia memegangi perutnya dan pergi ke dalam hutan.
Masih tidak ada suara.
Andi panik seketika, dia segera mencarinya kemana–mana, tapi tetap tidak menemukan jejak Carlos.
Dia ketakutan sampai berkeringat dingin. Dia melihat dengan seksama, hutan lebat di depannya berantakan, dan ada deretan jejak kaki kecil di tanah. Kemudian, dia buru–buru mengikuti jejak kaki itu.
Sambil mengejar, dia menghubungi Thomas: “Halo, Kak Thomas, gawat. Tuan muda Carlos mclarikan diri!”
“Apa?” Thomas sedang mengerjakan urusan di luar saat ini, dan ketika dia mendengar berita itu, dia buru–buru bertanya, “Apa maksudmu? Apa maksudmu dengan melarikan diri, katakan yang jelas.”
“Jadi begini....”
Andi memberi tahu Thomas apa yang sudah terjadi.
Di sisi lain....
Carlos mengikuti rute yang sudah ia cari tahu sebelumnya dan berhasil sampai di bukit belakang vila bagian utara.
Ketika dia akan mengeluarkan tablet dan drone untuk melakukan pengamatan, tiba–tiba terdengar suara kicau burung elang bergema di langit...
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar