Bab 747
Tracy menatap Daniel lekat–lekat. Perkataannya ini jelas–jelas seperti pria nakal yang sengaja menggoda wanita.
Namun, anehnya dia malah merasa terharu.
Perasaan ini sangat anch.
Daniel menyadari bahwa Tracy sedang menatapnya, tetapi dia tidak melihatnya, hanya menikmati anggurnya dengan tenang, sambil mengobrol santai dengan Duke.
Duke dan Daniel memiliki banyak topik pembicaraan, interaksi antara mereka juga lebih santai.
Daniel juga bersikap lebih akrab dengannya, tidak bersikap dingin dan arogan, seperti menghadapi orang lain.
Saat kedua orang itu mengobrol, beragam makanan ala Prancis pelan–pelan disajikan.
Tracy makan tanpa bersuara. Duke dengan perhatian mclayaninya, tapi pikirannya tetap pada topik pembicaraan dengan Daniel.
Tracy menjadi sedikit tak bisa berkata–kata, dia merasa bahwa tamu yang ada di meja ini bukanlah Danicl, melainkan dirinya.
Saat melihat pemandangan ini, orang–orang di sekitar juga membahasnya dengan suara kecil.
“Kalian lihat, hubungan kedua pria itu yang lebih dekat Wanita itu berada di tengah–tengah mereka, seperti orang lain, sungguh kasihan.”
“Iya, aku merasa mereka adalah gay yang berencana menikahi wanita lain demi menutupi perilaku menyimpang mereka, sungguh memalukan!”
“Seharusnya tidak seperti itu, wanita itu sepertinya mengetahui hubungan mereka...”
“Sungguh rumit, aslaga!”
“Kenapa tidak menyukai lawan jenis, malah menyukai sesama jenis? Astaga...”
Tentu saja, perkataan bisik–bisik ini tidak didengar oleh orang yang bersangkutan. Sebaliknya, para pengawal mereka yang berdiri di samping, seperti Thomas, Naomi, dan Paula mendengarnya dengan sangat jelas.
Thomas tidak terlalu peduli, liatinya cukup kuat dan kulit wajahnya tebal, ditambah dia mengetahui tujuan tuannya, maka dia tidak bercaksi apa–apa.
Sebaliknya Naomi dan Paula, mereka sangat maralı hingra pipi dan telinga mereka memerah, sungguh ingin membela Tracy.
“Benar, itu tidak bermorall”
Duke menjadi tertegun, dia menatap orang–orang itu dengan tercengang, lalu menjelaskan dengan panik, “Bukan, kalian salah paham...”
Sayangnya, dengan cepat suaranya tertimbun oleh suara kritikan orang–orang,
Duke sungguh ingin menangis, tapi tidak ada air mata yang keluar. Jika tahu seperti ini, seharusnya dia memesan seluruh restoran ini.
Dia berpikir dengan ada banyak orang, maka bisa menyaksikan momen romantis antara dia dan Tracy. Karena itu, dia pun tidak memesan seluruh tempat ini. Tidak disangka, sekarang situasinya malah menjadi menyedihkan seperti ini.
Tracy menahan tawanya, lalu sengaja bertanya pada Duke, “Pantas saja, aku sclalu merasa kalian berdua sedikit aneh. Katakan dengan jujur, apa kalian berdua punya hubungan seperti itu?”
“Tidak, aku bersumpah.” Duke mengangkat tangannya, lalu berbicara dengan emosional, “Aku dan Daniel hanyalah sahabat. Kami sungguh tidak memiliki hubungan itu...”
“Kalau begitu, kenapa kamu memanggilnya datang?” Tracy bertanya dengan tidak senang. “Aku kira kamu hanya mengajakku seorang.”
“Aku sungguh tidak menyuruhnya datang. Dia sendiri yang datang ke sini...” Karena panik, Duke pun berkata secara refleks, “Dia takut aku tertipu, jadi dia datang untuk mengingatkanku!”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar