Bab 740
Kali ini, Carlos tidak marah scperti sebelumnya, dia hanya merasa sedikit putus asa.
Namun, kerena mendapat petunjuk tentang maminya, hatinya kembali mengobarkan harapan baru. Di saat yang saina, dia juga mcrasa sangat bersemangat!
Meski usianya masih kecil, tapi dia juga tahu, semakin orang bersikap misterius, semakin ada sesuatu yang disembunyikan.
Dia harus mencari tahu, apa hubungan wanita di vila utara itu dengan maminya?
Kenapa punggungnya terlihat begitu mirip dengan maminya?
Kenapa dia punya cincin mami?
Namun, berhubung saat ini pihak lawan sudah menyadarinya, maka tidak bisa terburu–buru...
Saat sedang berpikir, dari luar tiba–tiba terdengar suara ketukan pintu, kemudian terdengar suara Danicl, “Carlos, apa papi boleh masuk?”
“Papi!” Carlos buru–buru pergi membuka pintu, “Silakan masuk.”
Daniel berjalan masuk ke kamar, melepaskan jasnya dan menaruhnya di atas sofa kecil, inelihat lihat tata letak kamarnya: “Ini masih kamar yang diclckor oleh Bibi Lily saat kamu berusia tiga setengah tahun. Sekarang kamu sudah besar, apa mau didekor ulang?”
“Tidak perlu, begini lumayan bagus.” Carlos mengambil sebotol jus buah dan memberikannya pada Danicl, “Di kamarku hanya ada jus buah dan yoghurt, tidak ada bir!”
“Haha!” Daniel tertawa, “Setelah kamu besar, papi buaikan bar kecil di kamarmu.”
“Seberapa besar, baru bisa dikatakan besar?” Carlos menuang segelas susu dingin untuk dirinya sendiri.
Daniel mengetuk gelas susunya dengan botol jusnya, menatapnya dengan lembut: “Jika dilihat dari sudut pandang psikologis dan kebijaksanaanmu, kamu sudah termasuk dewasa. Namun, secara fisik, kamu masih kecil.”
“Terima kasih.” Carlos merasa ini adalah pujian untuknya.
“Carles dan Carla bilang, kamar mereka terlalu kekanak–kanakan, ingin mengubah gayanya, kamu tidak ingin ganu?” Danicl kembali lagi pada topik ini.
“Tidak.” Carlos melihat–lihat kamarnya sendiri, pandangan matanya jatuh pada foto keluarga yang tergantung di dinding, “Di kamar ini ada jejak mami dan nenek...”
Ini pertama kalinya Daniel membahas topik ini dengan Carlos, tetapi dia yang biasanya tidak pandai mengekspresikan, tidak tahu bagaimana melanjutkan perkataannya.
Daniel sendiri juga punya rasa benci pada kakeknya, bagaimana bisa meminta anaknya pura–pura bersikap ramah?!
“Lalu?” Carlos mengernyitkan keningnya, “Sebenarnya papi mau bicara apa?”
“Anggap saja kamu membantu papi, tengoklah Kakek buyur.” Daniel mengusap kepala kecilnya dengan pelan, “Kakek buyut sudah tua, jika tidak makan, dia akan sakit.”
“Oke, aku akan pergi melihatnya,” Carlos langsung setuju. “Tapi, Papi, ada satu hal yang sudah lama aku pendam, ingin aku tanyakan pada papi.”
“Katakan saja.” Daniel menatapnya dengan lembut.
“Kenapa saat itu papi tidak melindungi Mami?” Mata Carlos yang jernih, memandang Daniel dalam–dalam, “Kenapa harus melepaskannya?”
Daniel menundukkan kepala, masa lalunya muncul di benaknya, perasaannya campur aduk: “Papi bukannya tidak melindungi mami, hanya saja, papi tidak melindunginya dengan baik. Papi juga tidak melepaskannya...”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar