Bab 485
“Hahaha, tentu saja. Anda serba bisa, tidak ada yang tidak bisa Anda tangani!”
Ryan tak bisa menahan diri untuk tertawa. Mereka tak pernah melihat Tuan Daniel mereka ternyata begitu menggemaskan.
“Omong kosong.” Daniel berjalan ke sudut dan memerintah, “Berikan aku kamar, aku ingin mandi.”
“Baik.”
Setelah Daniel mandi dan mengganti baju. Hari sudah terang.
la merapikan pakaian dan gaya rambutnya, lalu buru-buru ke laboratorium.
Di saat ini, Sanjaya meneleponnya lagi memastikan jam ia berangkat.
Daniel tidak buru-buru menjawab, malahan melihat ke arah Lily.
Lily buru-buru membawakan laporan hasil tes DNA, wajahnya antusias disertai senyuman cerah.
Daniel menemukan jawaban itu dari ekspresi Lily, lalu menjawab Sanjaya, “Jam 9 tiba!”
“Baiklah, kalau begitu jam 9 tepat aku menunggumu di lantai bawah.”
Setelah menutup telepon, Daniel langsung melangkah maju, “Bagaimana?”
“Tuan Daniel, silakan lihat.” Lily menyerahkan hasil laporan kepada Daniel.
Daniel menerima dan melihatnya. Sekujur tubuhnya bergetar hebat. Awalnya ia sudah memiliki praduga dalam hatinya, tetapi ketika melihat secara langsung hasil laporan itu, ia tetap sangat terguncang…
Hubungan darah langsung 100%, berarti Carlos adalah anak kandungnya!
“Astaga!” Ryan juga melihat hasil itu, ia sangat terkejut, “Sungguh tak diduga, tiga anak itu adalah darah daging Tuan.”
“Aku sudah merasakannya sejak awal, hanya saja aku tidak berani mengungkitnya.” ucap Lily dengan antusias, “Aku sungguh ceroboh, seharusnya aku menyarankanmu
melakukan tes DNA.”
“Milikku…” Tangan Daniel yang memegang hasil laporan itu gemetar, “Benar-benar darah dagingku sendiri!”
“Pantas saja Tuan besar begitu menyukai mereka.” Ryan tersenyum, “Ini artinya, darah lebih kental daripada air. Sekalipun disembunyikan, tetap tak dapat menyembunyikan keakraban dalam darah.”|
——-
“Benar, nenek berada di gedung satu lagi.” jawab Virly dengan lembut, “Apa kamu ingin menjenguknya?”
“Iya.” Carlos menganggukkan kepala, “Nanti kita pulang setelah menjenguk nenek. Tolong kakak-kakak bantu kami atur.”
“Lebih baik sekarang tanya dokter dulu. Jika dokter bilang kalian boleh pulang, maka kita baru bisa pergi.” Virly menjelaskan sambil tersenyum.
“Baik…” Carlos baru saja ingin bicara, pintu kamar tiba-tiba dibuka.
Daniel masuk dengan buru-buru. Ia yang selalu dingin dan tenang, sekarang tampak semangat.
Ia menatap Carlos, lalu menatap Carles, lalu menatap Carla. Seolah ada hal besar yang ingin disampaikannya…
Ketiga anak menatapnya dengan melongo.
Carlos membuka mata lebar-lebar, menunggu Daniel berbicara.
Awalnya, Carles sedang menyusun mainan robot transformernya. Setelah melihat Daniel kemari, ia lalu menghentikan aktivitas tangannya.
Carla sedang bersandar di bantal. Satu tangannya memeluk boneka alpaca, satu tangan lagi memegang botol susu. Awalnya, ia minum dengan semangat, ketika melihat Daniel kemari, ia pun berhenti minum susu, lalu menatapnya.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar