Bab 1260 Teratai Api Berdaun Tujuh
Frans memberi perintah agar semua jasad anggota keluarga Regatta diseret pergi sehingga semua orang bisa duduk di
sana.
Sementara itu di sisi lain, sepuluh keluarga terpandang di Yama telah memilih seorang perwakilan lagi untuk mereka.
Setelah mereka semua duduk lalu Frans mempersilahkan para petani herbal obat untuk keluar.
Pemimpinnya adalah seorang pria paruh baya pendek yang gemuk dengan senyum di wajahnya sepanjang waktu.
“Halo semuanya, namaku Doddy Perez. Kalian bisa memanggil aku dengan si gemuk Doddy.”
Dia mulai dengan menyapa semua orang terlebih dahulu, kemudian langsung bahas inti masalahnya.
“Teman–teman semua, aku tahu kalian semua datang ke sini demi untuk teratai api berdaun tujuh.”
“Karena semua orang sudah berada di sini maka aku harus menunjukkan kepada kalian barangnya. Kalau tidak orang- orang akan mengira bahwa aku hanya menjual kucing dalam karung!”
Setelah si pria gemuk itu selesai berbicara lalu dia mengibaskan tangannya dan orang yang berada di sebelahnya membawakan sebuah kotak kayu.
Kotak kayu ini berukuran sangat besar. Ada tiga lapisan yang membungkusnya. Lapisan luar dalam serta lapisan tengah sebagai penahan panasnya.
Meski begitu, semua orang yang duduk di sini masih bisa merasakan hawa panasnya.
Ini adalah teratai api berdaun tujuh. Benda ajaib yang paling panas.
Reva mengepalkan tinjunya.
Dengan adanya teratai api berdaun tujuh ini, dia pasti bisa menyembuhkan Devi.
Meski dia tidak bisa mengeluarkan es sihir dari tubuh Devi sekalipun setidaknya dia bisa membuatnya bergerak lagi!
Melihat ekspresi Reva, sang pangeran langsung berbisik, “Kenapa, apa kau begitu menginginkan teratai api berdaun tujuh ini?”
“Bagaimana kalau ak
membantumu?”
Reva: “Bagaimana cara kau membantuku?”
Pangeran terkekeh: “Bunuh saja mereka semua dan teratai api berdaun tujuh ini akan menjadi milikmu semua!”
Reva terdiam sejenak. Cara berpikir sang pangeran ini benar–benar sangat simpel dan berani dalam melakukan sesuatu! Apa yang ingin dia lakukan pasti akan dia lakukan sesuai dengan keinginannya.
Si pria gemuk itu membutuhkan banyak usaha untuk membuka kotak kayu itu dengan sepenuhnya.
Di dalamnya tampak ada teratai merah berdaun tujuh dan akarnya tampak terkubur di sebidang tanah yang merah.
Apalagi di tempat rimpang itu terdapat bara api.
Pria gendut itu menyeka keringat di wajahnya lalu sambil tersenyum dia berkata, “Teratai api berdaun tujuh ini tidak. bisa meninggalkan bara apinya.”
“Jadi, kalau mau melestarikannya harus menggunakan bebatuan vulkanik ditambah dengan arang api untuk menjaga suhunya.”
“Kalau tidak, teratai api berdaun tujuh ini akan kehilangan khasiat obatnya secara bertahap!”
Semua orang melihat teratai api berdaun tujuh itu dengan ekspresi gembira.
Para petani herbal obat ini juga tidak mengerti tentang situasi yang sedang terjadi sehingga mereka hanya bisa melihat
dari kejauhan saja.
Dan akibatnya mereka mendapati ada banyak kerangka di dekat obat langka itu termasuk juga dengan beberapa hewan
– hewan besar.
Mereka curiga bahwa kemungkinan besar ada hewan penjaga yang berada di sekitar obat langka itu.
Hewan penjaga ini mungkin ingin mengawasi obat langka ini sehingga dia tetap tinggal dan berada di sisinya.
Mereka sangat jelas bahwa dengan kekuatan yang dimiliki oleh mereka sekarang sama sekali tidak bisa mengalahkan hewan penjaga itu.
Oleh karena itu mereka datang untuk mencari ahli yang bisa membantu mereka mengambil obat yang sangat langka
ini!
Setelah semua orang mendengarkan ceritanya, lalu mereka saling menatap.
Mereka sama sekali tidak menyangka akan terjadi hal seperti itu.
Bahkan Reva sendiri pun ikut tertegun.
Mereka mengira bahwa para petani herbal obat ini ingin meminta mereka untuk berurusan dengan para petinggi atau orang terpandang lainnya namun pada akhirnya, mereka malah diminta untuk menangani hewan buas?
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat