Bab 1191 Penyerahan Sepuluh Ribu Serangga Sihir
Dibawah tatapan semua orang, ular beracun itu melilit pergelangan tangan Vera dan bersandar padanya dengan erat.
Segera setelah itu, serangga – serangga beracun lainnya yang masih berada di belakang si ular itu juga satu demi satu segera mendekat kepada Vera tanpa ada niat untuk menyakiti Vera sama sekali.
Mata si master Blynx membelalak dengan lebar. Mimpipun dia tak pernah menyangka akan terjadi hal seperti ini.
Tidak peduli bagaimana dia membuat suara isyarat dan bagaimana dia menggerakkan belatung belatung itu hasilnya tetap sama saja.
Semua belatung ini sama sekali tidak ada yang mau menuruti perintahnya dan mereka semua hanya bersandar di sisi Vera seolah–olah Vera adalah tuan mereka.
Situasi ini juga membuat semua orang yang berada di sana terkejut. Tidak ada seorangpun yang bisa menyangka akan terjadi hal seperti ini.
Mata Reva membelalak dengan kaget. Di dalam benaknya tiba–tiba teringat dengan sebuah
situasi.
Namun dia sama sekali tidak bisa mempercayainya.
Kalau memang benar begitu maka Vera benar–benar terlalu disayang Tuhan!”
Setelah terjadi keheningan sejenak lalu master Blynx langsung meraung dan dia segera menyerbu ke arah Vera.
Karena semua serangga sihir ini tidak mau menyakiti Vera maka dia memutuskan untuk langsung membunuh Vera saja!
Reva berusaha menghalanginya dengan sekuat tenaga dan bertarung habis–habisan dengan si master Blynx ini.
Master Blynx menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengalahkan Reva.
“Reva, apa kau bisa menghentikan aku?”
Master Blynx meraung dengan keras seperti orang gila yang sedang marah dan dia langsung memukul mundur Reva selangkah demi selangkah.
Reva mempertahankan diri dengan seluruh kekuatannya tetapi sayangnya kekuatannya benar – benar jauh di bawah master Blynx.
Pada saat ini, terdengar suara lolongan yang panjang dari kejauhan. Dengan cepat suara itu mendekat seolah orang ada orang yang sedang bergegas ke arahnya.
T
Master Blynx menatap dengan mata yang terbelalak lebar dan saat melihat ke kejauhan itu dia melihat ada orang yang sangat tinggi dan berlari dengan cepat ke arah ini.
Ekspresinya langsung berubah. Dia mendesis: “Lord Flame?!”
Reva menghela nafas dengan lega. Akhirnya Lord Flame tiba!
Namun pada saat ini, master Blynx menggertakkan giginya.
Dia mengibaskan tangannya sambil berteriak dengan marah: “Hentikan dia dengan cara apapun!”
“Kalau aku gagal, maka kalian semua juga jangan harap ada yang bisa hidup!”
Saat semua anak buahnya yang berada di bawah sana beserta dengan orang- orang dari keenam keluarga terpandang itu mendengar ucapannya ini, mereka langsung bergegas mendekati Lord
Flame.
Flair tiba disana dengan cepat namun ratusan orang ini segera bergegas untuk menghentikannya.
“Kalau serangga sihir ini tidak bisa membunuhmu maka aku sendiri yang akan memusnahkan jantungmu dengan tanganku sendiri!”
“Tidak ada lagi seorang pun di dunia ini yang bisa menyelamatkanmu!”
Master Blynx meraung dan langsung menusukkan belati itu dengan keras.
Hati Reva seakan tergantung di tenggorokannya tetapi dia sama sekali tidak bisa berbuat apa
apa.
Saat belati itu sudah hampir menusuk ke jantung Vera, tiba tiba sekelompok ulat sutera emas sihir yang beterbangan di udara itu langsung menukik ke bawah.
Ulat sutera emas sihir ini berubah menjadi awan kuning emas yang kebetulan menghalang di depan Vera.
Belati master Blynx ini langsung menusuk awan kuning itu. Dia tidak hanya gagal melukai Vera saja tetapi belati itu juga langsung terpental.
Master Blynx langsung terkejut dan matanya membelalak dengan lebar. Dia menatap Vera dengan tak percaya.
Pada saat ini akhirnya Vera membuka matanya.
Dengan cepat kulitnya kembalii putih seperti salju dan matanya juga sangat bercahaya.
Pada saat ini, semua orang dari suku Maui merasakan jantung mereka yang berdebar dengan kencang.
Serangga sihir yang ada di tubuh mereka termasuk juga dengan serangga roh sihir mereka masing–masing langsung bergegas keluar semua dan menatap ke arah Vera.
Seolah–olah mereka sedang bersujud dan menyembah raja mereka!
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat